, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul DIA BUKAN BANG TOYIB, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Memang sih yang namanya Lebaran telah berlalu,tapi,,,,,rasa haru masih saja membiru di lubuk qalbu,bayangkan saja setiap lebaran selalu saja jauh dari keluarga,ini semua karena tuntutan pekerjaan,lho terus keluarganya gimana tuh?? Yahhhh mungkin karena sudah terbiasa jadi mereka tidak pernah complain lagi ,yang membuat dia terharu adalah ketika tema-teman satu kerjaan saling berebut untuk
membawanya
kerumah mereka,maksudnya agar bisa berlebaran sama keluarga mereka,aaooohhhh haru semakin membiru ,terlebih ketika bayangan anggota keluarganya dirumah saling berpelukan satu dengan yang lainya,sedih sedi sedihhhhhhhhhhh.
Lho ko jadi lebay nih hihihi,,,sory itu hanya sedikit kisah hidup seorang manusia yang sudah 15 tahun ( mengalahkan Bang Toyib )tidak pernah merasakan Lebaran bersama keluarganya.Bukan berarti dia tidak sayang sama keluaganya,justru semua yang dia lakukan itu adalah demi keluarganya,
walaupun seringkali dia menerima dan mendengar kata-kata miring dari orang-orang disekitarnya,” sayang sih sayang sama keluarga tapi nggak begitu juga kali caranya ,masa keluarganya selalu ditinggalkan” eemhh terlalu basi semua perkataan mereka buat didengarkan.
Eeehhh jadi ngelantur euyyy,,,,sory sory namanya juga ada orang curhat ya harus didengarkan,kasihan dia ,sudah jauh dari keluarganya trus curhatnya dicuekin kan kasihan semakin galaulah dia nanti heuheuheu,……………Entah benar entah tidak dengan apa yang dia lakukan selama 15 tahun terahir ini,karena pendapat orangkan berbeda-beda,namun yang jelas dia bukan Bang Toyib
Yang lebih perih lagi ketika ada orang mengatakan bahwa dia terlalu “mementingkan pekerjaan”,tampa melihat sisi lainya,okelah mereka bisa berkata begitu karena mereka hidupnya jauh lebih mapan dari kehidupan si orang tersebut, ( maklum Kaya Warisan )sadis memang walaupun hanya lidah namun tajamnya melebihi pedang sang Pangeran yang diasah siang dan malam heuhhhhhh tajammmmm
Malah tambah jauh nih hihihi,sesekali bolehkan membuat tulisan yang beda dari sebelumnya hehe.Kebanyakan orang hanya bisa mencela,dan menyalahkan orang lain,namun tidak bisa memberikan jalan keluarnya atau solisi lain yang sekiranya bisa diterima dan masuk akal,,
Untung saja dia punya banyak stock sabar sehingga tidak mudah tersinggung oleh kata-kata kadaluarsa yang sering dia terima sebagai hadiah derita sepanjang masa heuhhh dasar nasib bang Toyib ,,,ehhh tapi sebenarnya dia bukan Bang Toyib.
Masih terngiang ditelinganya ketika dulu sang Bunda ( kini telah tiada ) mengatakan bahwa,modal utama dalam hidup adalah Sabar,Tawaqal,dan jujur, dan kata-kata Ibunya itu masih melekat kuat dalam dirinya ,dan dengan bermodalkan itu semua sehingga dia bisa bertahan hidup samapai sekarang.
Dan dia juga masih ingat wejangan Ibunya ketika masih kecil dulu , Ibunya selalu
mengatakan bahwa:
Ketika ada orang yang menghina kita,itu tandanya kita sudah jauh lebih baik daripada orang yang menghina tadi.
Ketika ada orang yang merendahkan kita,itu tandanya kita sudah jauh lebih tinggi derajatnya daripada orang yang merendah kita tadi……..
Sudah ach ko jadi paanjang lebar sih……okay kawanku semua,Mohon maaf lahir dan batin eayah,semoga amal Ibadah ( Puasa )kita diterima oleh Alloh swt,Amiin Amiin Allohuma amiin
Terimakasih
Dede Thea
0 komentar:
Posting Komentar